CPNS Dephub yang Hilang Diduga Koban Hipnotis Aliran Sesat
Table of Contents

Lian yang ditemukan di Masjid At-Taawun, Jumat (8/4) lalu, saat ini kondisinya masih shock dan belum bisa memberikan keterangan.
"Ketika di tanya apa keperluannya, korban selalu bilang kalau dirinya akan berjihad," kata Kanit Serse Polsek Cisarua Ajun Komisaris Polisi Iwan Wahyudi, Senin (11/4/2011) di Mapolsek Cisarua, Cianjur, Jawa Barat.
Namun Iwan, sendiri tidak bisa memastikan jihad apa yang akan dilakukan oleh Lian.
"Korban seperti hilang ingatan, namanya saja ia lupa, ia mengaku bernama Mariam." ungkap Iwan.
Dari pengakuan Lian yang disampaikan ke Polisi, Lian, yang belakangan diketahui tinggal di Tebet Barat Dalam No 3 Jakarta Selatan, hanya ingat setelah turun dari kereta, ia dibawa ke sebuah padepokan untuk mengikuti pengajian.
Di tempat itu Lian, mengaji bersama sejumlah perempuan bercadar lainnya. "Yang dia ingat di tempat yang menyerupai padepokan, disana ia ngaji bersama beberapa perempuan bercadar, sedangangkan penampilan prianya berjenggot," papar Iwan.
Selain lupa siapa dirinya, Lian juga, tidak ingat lagi apakah ia sudah menikah atau belum, siapa orang tuanya dan tinggal dimana.
"Ingatannya sepotong-sepotong. Selain mengaku bernama Mariam, hal yang diingal lainnya adalah ayunan, prosotan, taman, pos sekuriti, gedung tinggi dan seragam biru. Kepada petugas Ia juga minta diantar ke Monas," kata Iwan.
Selanjutnya Iwan menjelaskan Lian, yang saat ditemukan mengenakan gamis bercadar, berada di Mesjid At-Taawun, karena diminta oleh seseorang di padepokan supaya menemui seseorang di mesjid tersebut.
"Menurut keterangan saksi, sebelum korban tiba ada sekitar lima orang perempuan yang mengenakan gamis bercadar, mondar-mandir di sekitar Mesjid At-Taawun, namun tidak lama mereka pergi dengan menggunakan angkot ke arah Cianjur," ungkap Iwan.
Diceritakan juga saat di padepokan, pada malam hari Lian, sempat menyampaikan keinginannya untuk pulang, namun Lian malah dimandikan dan di beri dua gelas kopi.
"Setelah mandi dan minum dua gelas kopi, Korban jadi tidak ingat pulang," ujar Iwan.
Untung saja, dari ingatannya yang terbatas Lian sempat memberikan nomer telepon, ketika petugas menghubungi, nomer tersebut ternyata milik suaminya bernama Teguh Santoso.
"Setelah di kontak, ternyata itu nomer suaminya, pada Sabtu sekitar pukul 23.30, suaminya datang," ujar Iwan.
Kepada petugas, Teguh menyampaikan pada hari jumat (8/4), pihaknya sudah melaporkan kepergian Lian ke Polda Metro, karena sejak Kamis (7/4) siang, Lian sudah tidak diketahu keberadaannya.
Karena tempat kejadian perkaranya di luar wilayah hukum Polsek Cisarua, maka petugas tidak melakukan penyelidikan terkait keberadaan Lian, namun kata Iwan, jika Polda Metro memerlukan barang bukti pihaknya siap menyesahkan sejumlah barang bukti.
Barang bukti yang diamankan berupa tas, berisi uang sekitar Rp 25 ribu, sepatu, pakaian dalam serta dua buah buku berjudul Mutiara Quran dan Hadis karangan H. AbdulAziz Masyuri dan Hakekat Agama dalam Kehidupan Manusia, karangan Drs. Syahminan Zaini.
Lian sendiri telah dibawa pihak keluarganya Minggu (10/4) sekitar pukul 04.00 WIB
Post a Comment